Sering sekali kalau travelling di dalam negeri, saya dikira orang Jepang atau Korea atau Singapura atau Taiwan atau yang lainnya. Sewaktu pulang dari Bali pada study tour yang sama dengan kejadian toilet, saya dikira berasal dari Korea Selatan sama bapak-bapak di airport bandara Soekarno-Hatta. Padahal saya dan rombongan bicara pakai Bahasa Indonesia.
Yang paling parah waktu di Berastagi, sewaktu saya sedang berwisata bareng teman-teman, kita ke Desa Dokan. Desa Dokan merupakan desa adat yang rumahnya masih sangat tradisonal, saya dan teman saya dikira berasal dari Belanda. Wah! Hebat betul belum pernah ada yang kira saya dari Belanda padahal tampang so Asia.
Memang sih senang, tapi miris juga karena mereka kaget begitu tahu kalau saya dan teman saya adalah orang Indonesia sebabnya orang Indonesia sangat jarang yang mau mengunjungi Desa Dokan, yang paling sering adalah turis mancanegara. Supir mobil sewaan juga mengatakan bahwa sangat jarang sekali turis lokal yang mau mengunjungi Desa Dokan. Jadi ya maklumlah kalau mereka mengira rombongan saya datang dari luar negeri.
wahahaha...emang tampang loe kebule-bulean Res?huahaa
BalasHapustapi itulah,mirisnya Indonesia,kita ga menghargai daerah wisata kita sendiri,orang2 pada sibuk pengen pergi ke Eiffel,ke sini ke situ diluar negeri,tapi ga kenegerinya sendiri yang indaaaaah betul!
Gw pengen bgt keMedan dan Bukit Tinggi,semoga ada kesempatan...AMIN