Rabu, 12 Mei 2010

Futuro Textile, Future Textile

Pameran Futuro Textiles, diadakan di Galeri Nasional dari tanggal 27 April sampai 15 Mei. Dari temanya, pameran ini ingin menunjukkan masa depan mode seiring dengan perkembangan teknologi dan juga menjawab tantangan pemanasan global, mode tidak melulu diidentikkan dengan ide, desain, kreativitas dan inovasi. Dalam ajang ini menampilkan kecanggihan tekstil berkat kemajuan teknologi dan bagaimana mode juga berpartisipasi dalam menjaga lingkungan hidup melalui pemanfaatan barang-barang daur ulang dan penggunaan bahan baku alami dalam proses pembuatan tekstil. Pameran ini disponsori oleh CCF dan diramaikan oleh Quick Silver, Speedo, dan sekolah mode Esmod.

Kemajuan teknologi membuat hidup manusia semakin praktis, salah satu dari kemajuan teknologi tersebut diimplementasikan melalui tekstil. Mulai dari pelindung terhadap bahan kimia, perlengkapan medis, bahan pakaian tahan benturan dari Quick Silver sampai Speedo yang meluncurkan bahan pakaian swimsuit yang dapat mempercepat gerak perenang. Dalam hal lingkungan hidup, pemakaian bahan daur ulang dan bahan yang ramah lingkungan serta mudah membusuk menjadi salah satu pilihan dalam menentukan material tekstil.

Salah satu bahan yang digunakan dalam material tekstil ramah lingkungan adalah limbah kulit kepiting, bekas pita kaset, sumbu kompor, jagung, kedelai, singkong, bambu, dan tak ketinggalan pula mineral seperti perak juga menambah daftar material tekstil. Bahan-bahan diatas ramah lingkungan karena cepat terdegradasi dalam tanah (tergantung tingkat keasaman tanah), tidak menyebabkan iritasi, halus, ringan, dan khusus untuk perak, memiliki antiseptic yang dapat menyembuhkan luka.

Secara keseluruhan berhasil menyampaikan tujuannya, tetapi sayang koleksi yang ditunjukkan tidak banyak dan penjelasan yang diberikan tidak memadai.

Minggu, 02 Mei 2010

May Day!!! (SOS)

Tanggal 1 Mei, seluruh dunia memperingati hari buruh, tak terkecuali di Indonesia, pada hari itu hampir di semua daerah demo buruh berlangsung. Dari sebutannya, hari buruh disebut May Day, kata-kata tersebut dalam dunia navigasi dikenal sebagai peringatan bahaya atau bisa juga permintaan tolong karena ada situasi yang gawat. Menurut saya arti sebutan itu menunjukkan permintaan ‘tolong’ para buruh.

Selama ini, buruh diasosiasikan sebagai pekerja kerah biru, pekerja pabrik atau yang melakukan kerja kasar lainnya. Tetapi sebenarnya, buruh juga meliputi pekerja kerah putih yang kerjanya setiap hari di kantor, duduk di depan komputer sambil buat laporan. Intinya buruh bukan pemilik modal, pekerja eksekutif atau kasar pangkatnya tetap saja buruh. Perbedaan antara 2 macam buruh, banyak terletak pada penghasilan dan keselamatan kerja.