Selasa, 24 Agustus 2010

Angkoter : Khusus Wanita


Belakangan ini marak kasus pelecehan seksual di angkutan umum, yang disorot adalah Transjakarta. Sampai harus ada pemisahan antara laki-laki dan perempuan. Sebenarnya dari dulu yang namanya pelecehan seksual di angkutan umum sudah banyak terjadi, Cuma saja karena ketiadaan petugas atau yang berwenang jadinya kejadian seperti itu tidak dilaporkan, paling-paling hanya disimpan di dalam hati atau cuma diceritakan di kalangan tertentu. Memang susah jadi perempuan kalau bepergian naik angkot, sendiri lagi. Kalau dalam keadaan ramai pasti berhimpitan sehingga bisa menimbulkan kesempatan, jadi sasaran copet, dan masih banyak lagi.

Kalau ingin menghindar dari kejadian serupa, lebih baik pergi berdua jangan sendiri, atau jangan pilih kendaraan yang berdesak-desakkan, dan kalau perlu-ini yang paling ekstrim-bawa senjata tajam semacam pisau lipat, gunting kecil, atau peniti. Tante saya pernah cerita kalau ia terpaksa naik angkot, ia sudah menyiapkan di tangan sebuah peniti dengan kondisi jarum terbuka, jadi kalau ada yang coba macam-macam tinggal coosss…!!! Lebih baik lagi jika ada angkutan khusus perempuan seperti gerbong kereta khusus perempuan seperti yang baru diluncurkan baru-baru ini. Tapi yang paling penting adalah jangan pernah takut melaporkan jika terjadi kasus serupa, jangan takut berteriak, jangan sungkan pula menggampar pelaku di tempat (kan korban).

Jadi angkoter wanita tidak selamanya sial, ada beberapa peristiwa yang justru menguntungkankan kaum perempuan dalam kehidupan perangkotan. Misalnya, pada saat bus dalam keadaan sangat penuh, sampai penumpang berjubelan di pintu keluar/masuk, jarang dilihat ada penumpang perempuan yang bergelantungan di pintu, kebanyakan penumpang pria bersedia mengalah dan menyilahkan perempuan berdiri di dalam bis.

Atau kalau kita naik PPD, ada kalanya setelah mengerem mesin mati dan untuk menyalakan mesin kembali bis perlu didorong. Kebayang ga sih harus dorong bis PPD? Waktu kosong saja sudah berat, apalagi kalau ditambah dengan orang, berjubel lagi! Ya , kalau soal yang satu ini memang yang diminta tolong adalah semua penumpang pria, sedangkan penumpang perempuan bisa tetap santai sambil pura-pura budeg. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar